13 Reasons Why – Sebuah Review

Berawal dari blogwalking (sudah lama sekali tidak menggunakan kata ini), akhirnya “jalan-jalan” saya mentok di blog seseorang yang mereview 13 reasons why. Dan berbekal rating yang diberikan si penulis, saya mantap memutuskan untuk download series ini. Dan hasilnya? Memuaskan!

 

13 Reasons Why

 

13 Reasons Why adalah series keluaran Netflix yang release di bulan Maret 2017 kemarin. Terdiri dari 13 episode, yang mana tiap episodenya berdurasi sekitar 45-50 menit. Pusat ceritanya tentang seorang siswa SMA perempuan bernama Hannah Baker (diperankan Katherine Langford), yang memutuskan untuk bunuh diri karena tidak tahan dengan kehidupannya di sekolah. Tapi, sebelum memutuskan bunuh diri, Hannah merekam 13 rekaman suaranya dalam kaset tape yang menjelaskan 13 alasan mengapa ia memutuskan bunuh diri, dan siapa saja 13 orang yang bersumbangsih “membunuhnya”.

Baca lebih lanjut

Hidup di Jakarta

Hello fellas!!!! It’s been a while since the last time I posted here. My last post was about 1,5 years ago. And yes… I’m back! I have a plenty time to spend now. Why? Because I’m jobless right now!!!

Long story short, I decided to resign from my office after 3 years 8 months I worked there. I decided to go back to my hometown. Tough it’s a hard decision, but I’m sure I will not regret it.

So…. karena status saya yang sekarang sebagai pengangguran, waktu saya sangat berlimpah. 24/7 free. Dan di suatu sore menjelang magrib, saya iseng membuka folder-folder lama saya di laptop sambil mendengarkan lagu Jealous-nya Labrinth. Sampailah saya pada folder tulisan-tulisan lama saya, baik yang sudah terposting di blog ini maupun yang masih tersangkut di folder “Draft”. Dan ada 1 tulisan yang ketika saya baca ulang, membawa perasaan nostalgia tentang kenangan ketika awal-awal saya berkenalan dengan Jakarta. Dan inilah catatan saya dulu.

Baca lebih lanjut

Aku

Aku seorang wanita yang sedang tergila-gila cinta. Kepadanya aku mencandu. Memburu tak kenal waktu.
Ini bukan dosa, kan? Karena entah mengapa, otak dan hati ini tak pernah berhenti membentuk sosoknya. Menjelma di setiap mata berkedip. Menyusup dalam setiap ruang aku berimaji.
Ah.. Bagaimana cara agar candu ini tak berkepanjangan? Aku takut mati karena terlalu lelah merindu. Aku ngeri sesak bernapas menahan rindu tak berkesudahan.

Complainer

Dua tahun disini, mengajarkanku banyak hal. Terutama tentang cara berpikir, cara kita memandang suatu hal. Karena seperti orang bijak bilang, di dunia ini sebenarnya tidak ada hal buruk atau hal baik, semuanya netral. Kitalah manusia, yang memberi makna pada hal-hal tersebut. Kitalah yang memberi label, apakah suatu hal itu baik atau jahat, bagus atau jelek, mahal atau murah, adil atau curang.

 

Dua tahun disini, aku juga menjadi lebih paham, bahwa karakter manusia sangatlah beragam. Ada orang yang karakternya stabil, tidak menampilkan emosi terdalamnya ke permukaan, setiap hari dilalui dengan mood yang itu-itu saja. Tenang, tapi terkadang membingungkan. Karena sekalinya si stabil ini memiliki masalah, dia cenderung menjadi bom waktu. Kita tentu akan sulit menyadari perubahan emosinya yang begitu-begitu saja. Tapi tiba-tiba saja, Boom!! Si stabil ini meledak, ketika emosi yang coba dia pendam sudah tidak tertahankan.

Baca lebih lanjut

Iklan Thailand yang Memotivasi

Saya sedang punya hobi baru, yaitu download video-video di youtube tentang iklan-iklan televisi Thailand. Jangan berpikiran bahwa iklan-iklan Thailand sama dengan iklan-iklan Indonesia ya, yang kebanyakan hanya memasang tampang dan produk saja, tidak memikirkan esensi dan pesan moralnya. Iklan Thailand sangat sarat dengan motivasi, pesan moral, dan pelajaran. Tak jarang saya meneteskan air mata ketika menonton ulang iklan-iklan itu. Tentang kasih sayang orang tua ke anaknya, tentang hebatnya orang-orang cacat yang tetap ingin maju, tentang kebesaran hati untuk memaafkan, tentang kebersamaan dengan orang-orang terkasih meskipun hidup serba kekurangan. Iklan-iklan itu berhasil membuat saya berkaca, bahwa ternyata saya masih jauh lebih beruntung, masih jauh lebih sempurna, dibanding jutaan orang di luar sana. Alhamdulillah.

Dan, inilah beberapa iklan yang sering saya putar ulang ketika saya sedang sedih, sedang merasa bahwa hidup itu tidak adil, merasa bahwa saya orang terapes di dunia ini. Iklan-iklan inilah yang membangkitkan motivasi saya kembali. Semoga kalian juga ikut termotivasi. Silahkan didownload dan diambil hikmahnya. 🙂

Family is Forever
Family is forever

Baca lebih lanjut